KBRN , Lhokseumawe : Akademisi dan budayawan, Dr. Saifuddin Dhuhri, Lc., MA., menekankan pentingnya menggali nilai substantif Kota Lhokseumawe sebagai fondasi pengembangan peradaban kota yang berkarakter. Rabu (15/10/2025)Hal tersebut dipaparkan Dr. Saifuddin saat memaparkan latar belakang Menggali Nilai Substansi Kota Lhokseumawe sebagai Fondasi Pengembangan Peradaban Kota. Dalam Acara Seminar Sejarah yang digelar oleh MAA di Aula Kantor Walikota.Dalam Materinya Ia menilai, pembangunan daerah tidak boleh hanya berorientasi pada aspek administratif dan ekonomi, tetapi juga harus berpijak pada akar historis dan kultural yang menjadi jati diri kota.Menurutnya, Lhokseumawe memiliki warisan sejarah yang luar biasa, terutama pada masa Sultan A’lauddin Jauhurul Alam Syah (1813–1819 M), ketika Teluk Samawi menjadi Ibu Kota Kesultanan Aceh Darussalam.Posisi maritim yang strategis di Selat Malaka menjadikan Lhokseumawe sebagai kota pelabuhan penting dengan peran besar Ulee Balang Kuta Blang dan Tgk. Chiek Pakeh dalam dinamika kerajaan.Dr. Saifuddin menjelaskan, nama Teluq Samawi memiliki makna luhur berasal dari kata sama yang berarti “langit” sehingga melahirkan arti “pelabuhan surgawi”. Nilai historis dan spiritual ini, menurutnya, layak dijadikan peta jalan (roadmap) pembangunan Lhokseumawe ke depan agar menjadi kota yang tangguh, bermartabat, dan berperadaban tinggi.
Sumber : rri.co.id
